Menjadi CGP Angkatan 4

 Salam dan Bahagia!


Halo, rekan-rekan guru sekalian!

Senang rasanya saya dapat berbagi ilmu tentang pengalaman saya mengikuti Pendidikan Guru Penggerak (PGP), khususnya di angkatan 4. Semoga tulisan saya ini turut menginspirasi rekan-rekan guru lain untuk senantiasa mengembangkan diri, khususnya mengikuti seleksi Guru Penggerak.

Awalnya, saat PGP Angkatan 1 mulai disosialisasikan, saya sudah ada ketertarikan untuk mengikutinya. Saya mencoba mendaftarkan diri melalui aplikasi SIM PKB dan mengikuti alurnya. Pertama, saya harus mengirimkan syarat administrasi yang telah ditentukan. Selanjutnya, setelah lolos administrasi saya melanjutkan tes esai. Nah di bagian inilah keraguan saya mulai muncul. Mengapa? Bukan karena adanya tes esai, tetapi waktu itu saya mulai mengumpulkan informasi tentang kegiatan PGP dai beberapa referensi internet. Saya tidak memiliki rekan guru lain, baik di sekolah saya sendiri maupun di sekolah lain, yang saya kenal sedang mengikuti PGP. Dari informasi-informasi yang saya dapatkan ada salah satu alasan yang membuat saya belum yakin dan terpaksa mundur pelan-pelan dari proses pendaftaran dan tes, yaitu lamanya pendidikan dalam kurun waktu 9 bulan. Ya..9 bulan itu bagi saya bagaikan momok, takut akan kesibukan luar biasa yang akan terjadi selama itu. Akhirnya, saya benar-benar batal mengikuti PGP angkatan 1. 

Waktu berlalu, tapi bayang-bayang akan PGP masih saja ada dalam pikiran saya. Ada rasa kecewa juga sih sebenarnya, kenapa kemarin tidak melanjutkan tes, kenapa kemarin ragu-ragu, dll. Di satu sisi mengikuti pendidikan secara daring maupun luring selama 9 bulan juga masih gamang saya ikuti. Tetapi lagi-lagi, naluri sebagai guru yang ingin selalu belajar dan selalu mengembangkan diri akhirnya membulatkan niat untuk mengikuti seleksi guru penggerak angkatan berikutnya. Angkatan 2 dan angkatan 3 rupanya daerah saya, Malang, tidak menjadi sasaran PGP. Saya menunggu kesempatan berikutnya sambil terus memantau SIM PKB.

Penantian saya terjawab di Angkatan 4, dimana Malang menjadi salah satu daerah sasaran PGP. Seperti waktu mendafatar di Angkatan 1, di angkatan ini saya mengikuti seleksi dengan proses yang sama, namun dengan semangat yang lebih mantap. Seleksi administrasi lolos, begitu juga esai. Tahap selanjutnya adalah tes mengajar (micro teaching). Dalam tes ini saya diberikan waktu kurang lebih 1 jam untuk melakukan simulasi mengajar. Sebagai persiapan sebelum hari tes, saya menyiapkan RPP, media, LKPD, serta berlatih. Meski saya sudah bertahun-tahun menjadi guru, namun euforia mengikuti tes PGP ini memberi nuansa tersendiri bagi saya. Saya harus berusaha semaksimal mungkin agar lolos di angkatan ini. Hingga akhirnya hari tes tiba. Saya merasa benar-benar siap untuk diuji, hehe. Seperti mengajar siswa di kelas, tes mengajar berlangsung dengan lancar. Ada kelegaan setelah melewatinya. 

Kembali saya bersyukur karena lolos ke tahap berikutnya. Tes wawancara adalah tahapan akhir dari seleksi PGP yang saya ikuti. Tak seperti tes sebelumnya yang bisa saya persiapkan. Pada tahap tes ini saya tidak tahu apa yang akan ditanyakan saat wawancara sehingga saya hanya menunggu saja hari tes itu tiba. Saya masih ingat waktu itu saya terjadwal tes pukul 17.00 WIB via virtual meet yang sudah tertaut di SIM PKB. Nah, saat hari tes tiba saya lupa kalau hari itu di jam yang sudah ditentukan harus tes wawancara. Akhirnya, saya ditelepon oleh panitia yang menginformasikan bahwa saya telah ditunggu di ruang virtual meet untuk tes wawancara. Saya kaget, lalu saya segera menyalakan laptop dan masuk ke ruang virtual meet. Saya sampaikan permintaan maaf saya kepada para penguji karena membuat mereka menunggu 5 menit. Dengan begitu baik dan sabarnya mereka memaklumi saya. "Ahh...syukurlah," kata hati saya waktu itu. 

Tes wawancara segera dimulai oleh penguji. Saya pun diminta untuk duduk nyaman karena tes berlangsung kurang lebih 1,5 - 2 jam. Wow...lama ya? Hehe..tapi tenang, tidak terasa kok waktunya. Pertanyaan pertama, kedua, hingga terakhir mulai diberikan oleh penguji. Saya menjawab sesuai pengalaman dan realita yang ada. Seputar apa pertanyaannya? Seingat saya pertanyaan itu seputar semangat saya mengapa mengikuti seleksi guru penggerak, permasalahan di kelas tentang pembelajaran, serta permasalahan di sekolah. Pertanyaan yang diberikan cukup banyak dan saya pun perlu memberi penjelasan yang detail dan mendalam. Ada dua penguji, yang masing-masing secara bergantian menyodorkan pertanyaan kepada saya. Tak terasa tes selesai di pukul 18.55 WIB waktu itu. Pukul 19.00 WIB virtual meet berakhir. "Akhirnya, saya telah melewati seluruh tahapan seleksi. Semoga diberikan keberhasilan dalam usaha saya. Amin." Begitulah doa saya kala itu.

Singkat cerita, hari pengumuman hasil seleksi Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Tahap 2 pun datang. Dari banyaknya nama yang terlampir dalam surat pengumuman ada satu nama yang membuat saya terkejut, yaitu nama saya sendiri. Saya senang dan bersyukur pada Tuhan sebab saya diberikan kesempatan yang penuh tantangan ini. Saya pastinya akan mengikuti PGP dengan baik dan penuh semangat. 

Semoga cerita ini menginspirasi rekan-rekan guru yang lain untuk terus belajar dan mengembangkan diri demi mempersiapkan para siswa yang bermasa depan. 

Salam dan bahagia untuk rekan-rekan sekalian,

CGP Angkatan 4 - Kota Malang




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mulai dari Diri - Refleksi Diri tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

1.1.a.4 Eksplorasi Konsep - Refleksi Diri Pemikiran KHD

PENERAPAN BUDAYA POSITIF